Pembicara Internet Marketing, Konsultan dan Pakar SEO, Jasa Pembuatan Website 08976200054 / 54145A9A

Jumat, 03 Juli 2015

Curug Nangga, Pesona Air Terjun 7 Tingkat di Jawa Tengah

Curug Nangga, Pesona Air Terjun 7 Tingkat di Jawa Tengah. Curug Nangga menjadi salah satu curug di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah yang akhir-akhir ini ramai dikunjungi oleh warga Banyumas dan sekitarnya. Curug dengan 7 tingakatan air terjun ini terletak di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen (Ajibarang). Semenjak terekspose 4 bulan yang lalu di berbagai media, semakin hari semakin banyak pengunjung yang datang entah itu dari warga Banyumas maupun dari luar Banyumas. Saya sendiri sebagai warga asli Banyumas sudah pernah mengunjungi curug ini sebelumnya, setidaknya tepat setelah Curug Nangga terekspose pertama kali oleh media. Dan dalam postingan ini saya akan membagikan sedikit cerita perjalanan saya menuju Curug Nangga bersama 2 kawan saya, Afit dan Joko menggunakan sepeda motor. Tentu dengan tujuan untuk memperkenalkan salah satu obyek wisata baru di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Saya, Afit dan Joko bekerja dalam satu instansi yang sama di purwokerto yang bergerak dalam bidang pendidikan. Dapat dibilang kami sebagai pengajar di instansi tersebut,  Kami pergi ke Curug Nangga tepatnya hari sabtu tanggal 7 maret 2015 setelah kami bertiga merencanakannya sehabis pulang kerja di hari sebelumnya. Kenapa kami mengambil hari sabtu untuk pergi? Karena asal tahu saja tempat kami bertiga bekerja, untuk hari sabtu dan minggu itu libur. Jadi kami memanfaatkannya untuk pergi ke Curug Nangga meskipun hanya bermodalkan nekat, karena memang kami bertiga tidak tahu sama sekali jalan menuju Curug Nangga. Kami hanya memakai prinsip "Malu Bertanya Sesat Di Jalan" saja. hehehe

Kami bertiga sepakat untuk bertemu di dekat pangkalan ojek cikawung. Pangkalan ojek ini jika dari arah purwokerto itu terletak di sebelah kiri jalan atau kurang lebih 100 meter dari Rumah Makan Sumber Alam di daerah pekuncen, ajibarang. Saya dan Joko tiba lebih dulu di pangkalan ojek cikawung sekitar jam 9 pagi karena memang kami berangkat bebarengan dari purwokerto, sedangkan Afit berangkat dari rumahnya di Bumiayu. Sambil menunggu kedatangan Afit, saya pun sempat mendokumentasikan daerah di sekitar pangkalan ojek dengan menggunakan kamera handphone maupun kamera digital. Hal ini saya lakukan karena memang banyak permintaan yang masuk kepada saya dari teman-teman untuk mendokumentasikan rute perjalanan menuju ke Curug Nangga. Selain itu, saya dan Joko juga berbincang-bincang dengan salah seorang warga di sekitar pangkalan ojek mengenai arah menuju Curug Nangga. Paling tidak sudah ada patokannya menuju ke sana.

daerah pangkalan ojek cikawung
Selang beberapa menit kemudian, akhirnya Afit sampai di tempat saya dan joko menunggu yaitu di dekat pangkalan ojek Cikawung. Asal tahu saja, jalan menuju Curug Nangga sendiri terletak sebelum pangkalan ojek cikawung dari arah purwokerto atau sesudah pangkalan ojek cikawung dari arah bumiayu. 

Oleh karena memang cuaca sudah mulai panas, kami bertiga pun bergegas berangkat menyusuri jalan masuk menuju Curug Nangga. Jalan ini merupakan jalan menuju desa semedo atau yang sering orang sebut dengan desa 'Negeri Atas Angin' dan desa petahunan. 

Tanjakan demi tanjakan kami lalui. Sempat terpikir oleh saya untuk mengunjungi Curug Nangga dengan bersepeda, karena saya sendiri memang hobi bersepeda dari dulu. Akan tetapi setelah melihat jalurnya yang begitu menanjak, sepertinya hal itu tidak akan terealisasi.

jalanan menanjak
Sekitar 15 menit perjalanan, kami berhenti di dekat salah satu SD/MI di desa Petahunan. Berdasarkan info yang kami dapat, Curug Nangga berada tidak jauh dari SD/MI tersebut. Kebetulan sekali ketika kami berhenti, ada beberapa orang yang berkumpul di depan SD/MI tersebut entah mungkin mereka akan menjemput anak-anak mereka atau hanya sekedar berkumpul-kumpul saja disitu. Tak lama, kami pun menghampiri salah satu warga dan menanyakan mengenai keberadaan dari Curug Nangga. Dan ternyata tempat parkir motor bagi pengunjung Curug Nangga tidak jauh dari SD/MI tersebut. Kami pun bergegas menuju ke tempat parkir yang dituju. Asal tahu saja, jalan menuju ke Curug Nangga itu hanya dapat dilewati dengan jalan kaki. 

di depan sd/mi desa petahunan
Ketika sampai  di tempat parkir, kami bertiga disambut dengan sangat ramah oleh warga setempat. Kami pun kagum dengan keramahan orang-orang di desa Petahunan. Mereka penuh canda dan tawa. Tak sedikit senyuman yang mereka berikan kepada kami tiap kali kami berbincang dengan mereka. 

Sebelum mulai melangkah pergi ke Curug Nangga, kami menyiapkan berbagai keperluan seperti kamera, handphone, dompet, minuman dan makanan. Untuk helm, jaket dan lain sebagainya kami menitipkannya di rumah warga. Sekitar 10 menit persiapan, kami pun bergegas pergi menuju tujuan kami dari awal, yaitu Curug Nangga. 

Kami mulai menyusuri jalur menuju Curug Nangga dengan berjalan kaki. Jalurnya sendiri seperti sedang menuruni sebuah bukit, yang kata warga setempat dapat mencapai sekitar 2-3 km jauhnya. Kami melalui beberapa warga yang ternyata sedang melakukan perbaikan akses jalan menuju Curug Nangga. Kami salut dengan apa yang dilakukan para warga setempat demi membantu para pengunjung supaya lebih aman dan nyaman dalam menyusuri jalan menuju curug nangga. Saat kami berada disana memang jalannya terbilang licin dan agak berbahaya jika kita tidak hati-hati. Namun, untuk sekarang ini yang saya dengar dari orang-orang, jalanan menuju curug sudah diperbaiki. Jadi sudah aman untuk dilewati.

Selain warga yang melakukan perbaikan akses jalan, pagi itu juga ada beberapa warga yang sudah membuat warung-warung kecil layaknya warung makanan dan minuman yang berada di obyek-obyek wisata pada umumnya. Kami pun sempat bercengkerama hangat dengan beberapa warga sekitar. Dan yang membuat saya kagum adalah raut wajah mereka yang tidak pernah mengkerut sedikitpun kepada kami. Selalu dihiasai dengan senyuman dan candaan khas desa Petahunan.

Selama kurang lebih 30 menit, kami sampai di Curug Nangga. Ternyata memang benar, ada 7 tingkatan di Curug Nangga jika dihitung dari bawah sampai atas. Wow! Ini jelas membuat kami takjub, karena baru pertama kami lihat ada curug dengan 7 tingkatan di kabupaten Banyumas ini bahkan di Jawa Tengah.

Ketika kami berada di Curug Nangga, kami bertemu dengan salah seorang warga yang menceritakan bahwa tidak hanya Curug Nangga saja yang ada di Desa Petahunan, ternyata ada 2 curug lain yaitu Curug Penganten dan Curug Rinjing. Saya sangat kagum dengan potensi wisata yang ada di desa petahunan ini. Mungkin 2 sampai 3 tahun kedepan Curug Nangga bahkan curug penganten dan curug rinjing akan bersaing dengan obyek-obyek wisata lain yang ada di kabupaten Banyumas, seperti Curug Cipendok, Curug Ceheng dan Baturaden.

obrolan dengan salah satu warga di curug
Satu jam sudah kami menikmati indahnya pesona Curug Nangga dengan segala keasriannya. Tak lupa juga kami mendokumentasi setiap perjalanan kami di Curug Nangga. Setelah itu, kami pun bergegas pulang karena memang matahari makin terik (ketika itu sekitar jam 11.30 WIB), lagipula banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang untuk melihat keindahan Curug Nangga. 

curug nangga
avit
joko
saya dan avit
avit
saya dan avit
Untuk yang belum pernah mengunjungi Curug Nangga, mungkin video di bawah ini dapat menjadi referensi kalian:




*) Tulisan ini saya ikutsertakan dalam LOMBA BLOG VISIT JAWA TENGAH. Mohon dukungannya :D




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Curug Nangga, Pesona Air Terjun 7 Tingkat di Jawa Tengah

0 komentar:

Posting Komentar